#LovableRaya: Tradisi Lebaran Hari Pertama
10:24:00 PM
Assalamualaykum,
Selamat Hari Raya!
Pertama-tama, tentunya saya menghaturkan doa "Taqabballahu minna wa minkum", semoga Allah menerima semua amalan kita di bulan Ramadan. Mohon maaf lahir dan batin ya, serta tidak lupa, selamat berkumpul dengan keluarga bagi yang berkesempatan.. bagi yang menghabiskan waktu istimewa ini jauh dari keluarganya, saya berharap kamu juga tetap merasa bahagia..
Pada hari yang istimewa ini, semua muslim bersuka cita. Termasuk saya dan keluarga yang mulai menghabiskan hari-hari menuju Idul Fitri dengan bersih-bersih rumah. Setiap keluarga biasanya punya aktivitas spesial, seperti memasak. Kebetulan di keluarga kami, memasak bukan hal yang biasa dilakukan, jadi pilihan aktivitas lainnya adalah bersih-bersih rumah. Setiap sudut rumah dibersihkan. Buku-buku kembali ditata. Perlengkapan makan untuk tamu dikeluarkan. Makanan ringan, kue lebaran, dan permen juga dimasukkan ke dalam toples. Tidak lupa bunga sedap malam yang membuat ruangan memiliki wangi yang khas.
Hari raya adalah hari yang menyenangkan. Pagi-pagi sudah beraktivitas untuk ibadah salat Ied. Setelahnya langsung bertemu dengan para tetangga untuk bersilaturrahmi. Kali ini saya tetap merayakan lebaran di rumah orang tua saya, bersama bang Akhyar.
Rumah orang tua saya berada di daerah perkampungan. Suasana kekeluargaan disini sangat kental. Ditambah, jarang sekali orang di kampung dekat rumah saya yang pulang kampung.. karena kan kampung mereka sudah disini hehe..
Lingkungan sekitar rumah jadi ramai, tidak seperti di tempat saya tinggal. Walaupun hanya berjarak 1km, komplek rumah saya hampir sepi dan banyak jalan di gang-gang yang sudah ditutup dengan alasan keamanan. Jadilah, kalau di rumah orang tua saya, bersalam-salaman untuk saling meminta maaf jadi salah satu hal yang khas dari Hari Raya Idul Fitri.
Setelah para tetangga pulang, tidak lupa, kami pun mengambil gambar bersama. Dengan suasana terburu-buru, khawatir ada tamu yang akan datang lagi dan tuan rumahnya sibuk berfoto-foto haha. Beginilah foto sederhana sembari menunggu tamu yang lain.
Baju yang saya, Asma, dan tentunya ibu saya kenakan merupakan salah satu koleksi Seashore dari riamiranda. Asma yang memilih Ariel Tunic berwarna biru ini. Katanya terkesan cerah, namun tetap memiliki unsur putih. Entah kenapa ya, hari raya identik dengan kesucian dan tentunya identik pula dengan warna putih. Untuk para laki-laki di keluarga ini, tanpa perlu repot, kami hanya membeli baju koko dengan list warna biru. Sebenarnya tidak terlalu sulit memilih baju lebaran kalau seluruh anggota keluarga tidak punya keinginan yang berbagai macam rupa haha..
Saya juga mengambil foto dengan bang Akhyar. Ini lebaran kali pertama kami. Semoga ada lebaran-lebaran selanjutnya; semoga kami masih saja punya selera humor dan bertengkar untuk hal-hal yang menarik.
Pada awalnya, karena saya belum memiliki tripod, sulit juga mengambil gambar lengkap seluruh anggota keluarga. Namun, akhirnya adik saya mendapatkan ide dengan meletakkan kamera di atas kursi. Jadilah kursi sebagai pengganti tripod. Untungnya, kamera sudah bisa dikendalikan via handphone, jadi tidak usah berlari-lari karena memakai timer deh.
Ayah saya termasuk anak yang cukup dituakan oleh saudara-saudaranya. Jadilah setiap hari istimewa, saudara-saudara dari keluarga ayah datang ke rumah. Hari lebaran di rumah saya menjadi sangat ramai. Justru sebagai tuan rumah kami hanya di rumah dan tidak habis-habis mencuci piring haha. Sebenarnya kondisi yang ramai itu menyenangkan. Kita mendengar kabar sepupu yang akan masuk ke Universitas. Sepupu yang lain akan masuk ke jenjang SMA. Beberapa yang lain sudah menggendong anak bayi. Hingga tibalah pertanyaan, "sudah isi ya?" yang selalu saya tanggapi dengan tertawa saja. Begitulah orang Indonesia ya. Kita dibesarkan dengan budaya silaturrahmi, basa-basi, yang saya kira perlu kita tanggapi dengan bijak saja. Jika kamu tidak tahu jawabannya, maka tersenyumlah! ;)
Mengobrol di rumah dengan para saudara hingga sore menjelang. Tidak lupa menitipkan beberapa hadiah lebaran untuk keluarga besar. Ayah saya beberapa kali mendapatkan parcel yang ternyata isinya masih bisa dibagi-bagikan untuk saudara-saudaranya. Saya sendiri sudah berganti baju yang lebih nyaman dan tidak perlu takut kotor agar lebih enak untuk melayani tamu yang hadir.
Salam, dari Haniva dan Asma yang tidak lupa untuk mengambil foto di pintu rumah.
Bagaimana tradisi lebaran hari pertamamu? Apakah berkeliling ke rumah saudara? Atau justru seperti saya yang mendapat giliran menjadi tuan rumah? Cerita dong ;)
Love,
bungaazzahra
0 comments