#1 @bybungaazzahra : downsizing wardrobe project

10:49:00 PM

Pertama kali saya benar-benar tergerak untuk mengeluarkan baju-baju yang sudah tidak terlalu sering saya gunakan adalah ketika saya membaca postingan Andra Alodita disini. Kepindahan (mbak) Andra ke rumahnya yang baru membuat dirinya terpaksa mengeluarkan seluruh pakaiannya. Ia akhirnya memilih beberapa baju yang benar-benar ia senangi. Ia juga terinspirasi dari beberapa website yang ketika saya membacanya, wah saya juga jadi terinspirasi *wink* 




Pertama ada Capsule Experiment dari un-fancy, kalian bisa baca juga artikelnya disini. Penulisnya sebenarnya juga terinspirasi dari Be More with Less yang kalian bisa baca artikelnya disini. Ada juga artikel yang sedang saya pelajari lebih dalam, yaitu dari INTO MIND : 10 step wardrobe revamp. Kalian bisa membacanya disini. Andra juga menyebutkan tentang KonMari method. Semuanya benar-benar ingin saya pelajari dengan baik *namun belum sempat hiks*

Saya menemukan artikel-artikel di atas sangat menarik. Apalagi melihat diri saya yang sangat-sangat-sangat-sangat senang melakukan online shopping dan ada saja kantong/goody bag yang saya bawa pulang ketika melakukan window shopping. Pokoknya kebiasaan belanjanya benar-benar parah. Nah, tentunya saya ingin berubah dong. Ibu saya semakin sering menasihati tentang menabung. Suami saya sih diam saja, karena saya belanja dengan uang saya sendiri, namun beberapa kali dia ikut berkomentar kalau hasil belanja saya kurang memuaskan, "tuh kan, mendingan uangnya ditabung".


Tidak hanya itu, baju-baju yang sudah dibeli dari 1-2 tahun yang lalu tentu semakin menumpuk dong. Suami pernah juga bilang waktu saya tanya apakah baju saya kebanyakan? (pertanyaan yang jawabannya sangat mudah dan jelas terlihat sebenarnya). Ia hanya menjawab "baju kamu banyak sekali kalau kamu tidak bisa menginventarisirnya dengan baik". 

Bukan hanya itu, sebenarnya dengan membeli banyak baju, memiliki banyak baju yang tidak terpakai, itu juga jadi tanda kalau kita tidak sayang lingkungan. Bayangkan, ada berapa liter air yang digunakan untuk membuat kain yang akan dibuat lagi menjadi baju kita. Belum lagi dengan jumlah baju yang banyak, kita cenderung lebih leluasa untuk ganti terus-menerus. Berapa liter air lagi yang digunakan utnuk mencuci baju tersebut? Belum lagi pencemaran air karena deterjen. Selain itu, banyak lagi isu pakaian ini dengan isu lingkungan. 

Belum lagi, ternyata ada saja tumpukan baju yang tidak ingin kita gunakan lagi. Jadilah tidak sering dipakai dan hanya diam di lemari. Itulah yang pada akhirnya membuat saya melakukan langkah pertama, downsizing my wardrobe. Saya sadar, terkadang gaya berpakaian saya bisa berubah. Apa yang saya pakai di tahun 2013 tidak lagi saya gunakan di tahun 2014 hingga tahun ini. Ada juga yang saya beli, namun ternyata tampak kurang sesuai di saya. Ada saja pakaian-pakaian yang sebenarnya masih cukup layak, namun tidak lagi kita gunakan. 

Oleh karena itu, saya mengumpulkan baju, rok, dress, blazer, dan jilbab saya yang sudah tidak saya gunakan lagi. Saya berniat untuk menjualnya saja di instagram. Siapa tahu ada yang cocok dan bersedia untuk mengadopsi baju-baju tersebut. Baju-baju tersebut bukan tidak kita sukai. Hanya saja, saya menyadari bahwa personal style saya sudah tidak seperti itu lagi. 

Selanjutnya, setelah project ini selesai. Saya akan memulai untuk melakukan capsule experiment. Apakah saya akan berhasil? Sejujurnya, saat ini saya juga ragu haha :D 

Tapi yang jelas, first projectnya @bybungaazzahra sudah berjalan. Baru saya mulai kemarin malam, dan hingga malam ini sudah sampai #Vol3 Alhamdulillah. Saya memang tidak bisa langsung mengunggah banyak foto. Khawatir pusing sendiri untuk melayani pelanggan. Mulai dari membalas pesan, meng-update gambar, packing, hingga mengirimkannya. Benar bukan pekerjaan yang mudah. 





Kalau kamu juga tertarik mengikuti perjalanan saya dalam menjual pakaian preloved saya di Instagram, kindy follow @bybungaazzahra ya! 

Love, 
bungaazzahra

You Might Also Like

0 comments

Haniva Az Zahra. Powered by Blogger.